Puskesmas Kesunean, 1 Agustus 2025
Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Cirebon menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Bina Wilayah dengan tema “Skrining Tuberkulosis Menuju Indonesia Sehat” pada tanggal 1 Agustus 2025 di Puskesmas Kesunean, Kota Cirebon. Acara ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan melatih penggunaan aplikasi skrining TB yang dikembangkan oleh Prodi DIII RMIK Cirebon—sebagai wujud kontribusi akademis terhadap upaya percepatan eliminasi TB di wilayah.
Acara dihadiri oleh petugas dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Kesunean, serta dosen dan mahasiswa Prodi DIII RMIK Cirebon. Melalui pelatihan ini, diharapkan para tenaga kesehatan dapat semakin efektif memanfaatkan teknologi informasi dalam mempercepat penemuan, penanganan, dan pemantauan pasien TB, sehingga mendukung upaya nasional menuju Indonesia Sehat.
Konteks Kasus TB di Kota Cirebon
Menurut laporan Dinas Kesehatan, pada bulan Agustus 2023 tercatat sebanyak 2.212 kasus tuberkulosis di Kota Cirebon. Dari jumlah tersebut, sebanyak 515 pasien telah menjalani pemeriksaan, sementara angka kematian akibat TBC mencapai 29 orang per tanggal 23 Agustus 2023. Data ini menunjukkan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan serius yang perlu mendapatkan perhatian. Lebih lanjut, laporan terbaru tahun 2024 memperlihatkan adanya lonjakan signifikan hingga mencapai 13.527 kasus TBC di Kota Cirebon. Kondisi tersebut menegaskan perlunya upaya pencegahan dan penanganan yang lebih optimal dengan melibatkan berbagai sektor terkait (cirebonkota.go.id, 2024).
Dalam konteks demikian, sosialisasi dan pelatihan aplikasi skrining TB menjadi sangat relevan. Inovasi teknologi ini berpotensi mendukung peningkatan penemuan kasus (case finding), memperbaiki pencatatan dan monitoring, serta mendukung tercapainya angka kesembuhan yang lebih tinggi.
Penutup
Kegiatan ini merupakan langkah konkret menuju integrasi teknologi informasi dalam penanggulangan TB, khususnya di level puskesmas. Melalui kolaborasi antara akademisi (dosen dan mahasiswa DIII RMIK Cirebon) serta tenaga kesehatan lokal, diharapkan tercipta sinergi yang dapat memperkuat deteksi dini, pengobatan yang lebih terpantau, dan akhirnya mendukung target eliminasi TB di Kota Cirebon—sejalan dengan visi Indonesia Sehat.


