DIGITAL DETOX 101: DISCONNECT TO RECONNECT
by: alf
Hai Sobat MeRlov! Pernahkah kamu membayangkan sehari saja dunia tanpa gawai di genggaman kita? Suram? Sepi? Bingung? Atau mugkin biasa aja? MinLov yakin sebagian besar yang ada dipikiran kita adalah ‘Mustahil’. Yap, karena kita sudah sangat sangat terbiasa dengan kehadiran teknologi yang semakin hari semakin kompleks. Mulai dari berbagai fitur komunikasi yang terus meningkat, hingga kehadiran kecerdasan buatan yang membuat kita kebergantungan. Tapi tahukah Sobat, penggunaan digital dalam frekuensi yang berlebih dapat membuat kita lupa akan pentingnya keseimbangan hidup yang sehat loh! Disinilah konsep Digital Detox hadir sebagai solusi untuk tubuh dan pikiran yang lebih sehat.
Sebelum kita mengetahui lebih lanjut tentang Digital Detox, MinLov akan sedikit mengupas tentang ‘Mengapa Kita Terpaku pada Layar Ponsel?’. Menurut Ananth (2024), ada 3 alasan yang mendasarinya. Pertama, FOMO (Fear of Missing Out) merupakan fenomena psikologis yang membuat kita takut ketinggalan informasi hingga trend yang sedang popular. Kedua, hiburan tanpa batas yang bisa kita rasakan mulai dari menonton, membaca, mendengar podcast, hingga bermain game. Hal tersebut dilakukan tanpa memerlukan banyak usaha dan membuat kita terhibur hanya dalam hitungan detik. Terakhir adalah notifikasi yang berlimpah, baik dalam bentuk getaran atau suara ‘Ding!’ ‘Ping!’ yang membuat tangan kita ‘gatal’ untuk tak melewatkan informasi didalamnya.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang menggunakan gawai tanpa menyadari akibat yang ditimbulkan. Menurut penelitian, penggunaan perangkat digital yang berlebih dapat menimbulkan stress, mengganggu kualitas tidur, hingga meningkatkan risiko terkait kesehatan mental yang dapat mengganggu aktivitas keseharian. Untuk mencegah kondisi-kondisi tersebut, Sobat dapat melakukan aktivitas bernama Digital Detox. Digital Detox merupakan periode dimana seseorang secara sengaja mengurangi penggunaan perangkat teknologi untuk sementara waktu. Apabila Sobat mulai merasa cemas karena gawai yang tak terjangkau, takut akan tertinggal sesuatu jika tak melihat gawai, hingga merasa berkewajiban untuk selalu memeriksa gawai, merupakan ciri bahwa Sobat membutuhkan Digital Detox.
Lalu bagaimana cara memulai Digital Detox di kehidupan dengan jadwal yang padat? Hal yang perlu diingat adalah Digital Detox sebaiknya dilakukan di waktu yang tepat. Maka dari itu MinLov menyarankan selesaikan kewajiban terlebih dahulu agar nantinya Sobat tidak merasa terganggu. Jika me-non-aktifkan gadget sepenuhnya masih terasa sulit, Sobat bisa memulai dengan mematikan notifikasi, mengatur jadwal untuk bermain gawai, atau tidak mengaktifkan gawai saat istirahat dan memilih untuk berbincang bersama rekanan. Selama melakukan Digital Detox, sobat bisa mengisi waktu dengan membaca buku, jalan-jalan, olahraga, memasak, atau hobi lainnya. Jangan lupa untuk mencatat perkembangan yang telah Sobat lakukan ya! Agar sobat dapat melihat kemajuan setiap harinya. Dengan begitu, sobat akan merasa hidup terasa Slowly but Sure!
Dengan melakukan Digital Detox secara rutin, Sobat akan merasakan berbagai manfaat yang dirasakan. Pastinya produktivitas hidup akan jauh lebih meningkat, kualitas tidur akan jauh lebih baik, tingkat stress dan kecemasan menurun, bahkan Sobat juga akan semakin mencintai diri sendiri. Oleh karena itu, MinLov mengajak Sobat untuk mencoba Digital Detox selama 30 hari kedepan. Kapan lagi kan kita menjadi lebih produktif menjelang akhir tahun 2024? Kapan lagi kita mencoba untuk mencintai diri sendiri di tengah kesibukan setiap harinya? Tak ada salahnya kok, kita memberi kesempatan untuk disconnect to reconnect for ourselves. Karena jika bukan kita yang mencintai diri kita sendiri, siapa lagi?
Referensi